Sejarah Singkat
Universitas Langlangbuana
Dimulai pada awal tahun 1980 atas prakarsa beberapa purnawirawan POLRI yang peduli terhadap pendidikan dan berdomisili di Bandung, bersama-sama dengan beberapa cendekiawan dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), serta restu dari Kapolda VII Langlangbuana Jawa Barat (Sekarang Polda Jabar) pada tahun 1982 didirikanlah Universitas Langlangbuana (UNLA).
Secara formal Universitas Langlangbuana didirikan oleh Yayasan Pendidikan Tri Bhakti Langlangbuana (YPTBL) pada tanggal 5 April 1982 berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Tri Bhakti (YPTB) Nomor: SKEP/03.1/b/YPTB/IV/1982, dan mendapat ijin operasional dari Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III Jabar berdasarkan Surat Keputusan No: SKEP/031/1982 tanggal 14 April 1982 kepada Yayasan Pendidikan Tribhakti Langlangbuana.
Yayasan Pendidikan Tri Bhakti sebagai Badan Penyelenggara Universitas Langlangbuana adalah Yayasan Pendidikan Tri Bhakti (YPTB), yang Anggaran Dasar-nya dibuat dihadapan Memen Soeryamihardja, sebagai Notaris Pengganti Koswara, Notaris di Kota Bandung, dengan nomor 165 tahun 1982 tertanggal 24 Maret 1982. Dalam perkembangannya nama Yayasan mengalami perubahan menjadi Yayasan Pendidikan Tri Bhakti Langlangbuana dengan akta notaris Deny Haspada, S.H. Nomor 12 tahun 2013 tanggal 24 Juni 2013 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor AHU-AH.01.06-746 tanggal 10 September 2013.
Sebagai perguruan tinggi yang berkedudukan di Bandung Jawa Barat, Universitas Langlangbuana mempunyai tugas ikut serta dalam pembangunan Jawa Barat, terutama karena slogan Provinsi Jawa Barat adalah “Jawa Barat Maju Bersama Kampus” yang diimplementasikan antara lain dengan pemberian dana penelitian secara bersaing pada perguruan tinggi di Jawa Barat. Oleh karena itu UNLA juga mencoba untuk memfokuskan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada permasalahan-permasalahan nyata di Jawa Barat yang mengacu pada 10 common goals Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Barat 2018-2023.
UNLA sebagai bagian dari masyarakat terdidik di Indonesia juga berusaha untuk ikut serta dalam pembangunan negara. Penelitian-penelitian UNLA juga mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan Sembilan Agenda Prioritas Nawacita. Selain itu juga mengacu pada Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) dan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.